Jln. KALIURANG KM 23,3 YOGYAKARTA
Suara angin yang begitu datang dengan sepoi-sepoi membuat tubuh ini
merasakan kenikmatan allah yang sangat luar biasa, kicauan burung memecahkan
keheningan di sore itu. Suasana yang sangat berbeda di hari-harinya yang
sebelumnya, dimana udara panas, keramaian, kelauarga, dan teman-teman biasanya
ngumpul-ngumpul kini terasa hilang dan menjadi kenangan, sekarang dia berada di
kehidupan yang baru, lingkugan baru, teman yang baru, dan pastinya tantangan
yang baru. Dia pemuda yang datang dari kehidupan yang bebas kini masuk kedalam
lingkungan yang begitu ketat dan islami yakni di pondok pesantren Al-hamidi,
atau dikenal dengan PUTM ( Pendidikan
Ulama’ Tarjih Muhammadiyah ). Dan saat itu pula cerita kehidupannya dimulai.
Sekitar tanggal 12 mei 2012, tepatnya jam 08:12 WIB zaki beserta
keluarganya sampai di kota Yogyakarta, dari Batam. Pada saat keluar dari
bandara dan menuju Hotel Ambarukmo di dalam taksi terjadi percakapan antara si
anak dan si bapak, “pak, nanti setelah mengantar ananda ke jogja jangan terlalu
cepat pulang ke Batam, karna ananda masih belum bisa jauh dari ayahanda dan
ibunda”. Dan ayah menanggapi dengan santai dan ngomong, …anak ni macam mane…?
Dah besar masih tak nak jauh dari ayahanda me bunda..!! anande harus boleh mandiri. Dengan muka yang
begitu sedih si zaki terdiam dengan perkataan ayahnya, dan si ibuk sibuk
mengurus adiknya yang dari tadi rewel pengen ice cream. Ouh iya di dalam kisah
ini zaki adalah anak pertama dari kelaurga bpk Eriantoni dan Jasmawati, mereka
adalah keturunan melayu.
Si zaki bercita-cita menjadi seorang pengacara yang handal, dan dia
ingin mengambil jurusan Hukum di UGM ( Universitas Gadjah Madha ). Dan si zaki
memiliki seorang paman yang bernama Prof. dr. Syamsul Anwar, guru besar di UIN
( Universitas Islam Negri ). Dia termotivasi dari cerita ayahnya yang
mengatakan bahwa pamannya itu sukses disana, dan dia juga kuliah hukum. Dan
pamannya itu juga pernah pulkam dan mengajak si zaki untuk kuliah ke jogja. Dan
setelah si zaki puas jalan-jalan menjajah tempat wisata di Yogyakarta bersama
ayahanda dan ibundannya tercinta dia merasa mulai betah berada di Yogyakarta.
ketika jam 03:00 terdengar
suara bel dari kamar hotel, dan ayahnya membuka pintu, ternyata yang datang
adalah pamannya, paman syamsul. Dan beliau di ajak masuk oleh ayahnya si zaki
dan mereka asik berbicara membahas hal-hal yang sepertinya tentang kuliah zaki.
Dan mereka asik bicara hingga hampir
magrib dan paman syamsul pamit sambil berkata dengan ayahnya si zaki, “
ton..besok jam 02 an kita ke tempat pendaftaran si zaki”…dan pak toni mejawab
“..iya pak..”.
singkat cerita, esok hari jam 02:00 pun tiba. Paman syamsul ternyata
sudah menunggu di kamar tanpa di ketahui oleh si zaki karena ia keluar
jalan-jalan dengan temannya. Zaki di panggil ayanya, “..zak ayo siap-siap kita
kelaur sama pamanmu,,!!. Zaki menjawab..iya yah bentar zak mandi….”. setelah
mandi, akhirnya mereka keluar dengan paman syamsul. Setelah begitu lama jalan
dan diam di dalam mobil, akhirnya mereka sampai di kampus UGM. Setelah itu
masuk dan si zaki cukup terpukau melihat universitas tersebut yang cukup megah
dan terkenal. Tapi tidak berapa lama mereka jalan lagi menuju ke jln. Kaliurang.
Setelah sampai di kaliurang dan tertulis KM 23,3 dan kami berhenti pada sebuah
pesantren dengan nama Pesantren Al Hamidi. Dan disitu juga tertulis PUTM, si
zaki semakin bingung tapi agak terlihat tenang karena terasa dingin dan sunyi
dari keramaian. Dengan banyak perbincangan ternyata si zaki di daftarkan
disitu, si zaki tampa banyak bicara dan diam dia pun manut wae. Waktu terus di
lewati, dan akhirnya setelah tes dan si zaki lulus di PUTM. Dan cerita pun
bermulai. Kehidupan yang di jalani zaki pada saat itu
berubah total, ketika ia hrus memakai pakaian islami setiap hari, dan dia harus
bangun jam 02:30 untuk melakukan shalat tahajjud secara berjamaah. Zaki merasa
sangat berat dengan keadaan yang baru itu yang berubah secara cepat dan
spontan, dengan hawa kaliurang yang begitu dingin bagaikan hidup di eropa, kalo
ngomong keluar uap atau di kenal dengan asap sungguh membuat hidupnya
menjalaninya terasa sangat berat. Namun zaki tetap bersabar dalam menjalani
kehidupan di pondok pesantren Al Hamidi. Hari demi hari, bulan demi bulan, dan
tahun demi tahun ia lewati dan tenyata kesabaran tersebut membawa dirinya
berubah total, yang dulu ngomong asal ceplos, makan berjalan dan sebagainya
kini berubah tambah sopan dan mengenal agama lebih baik daripada sebelumya.
Zaki merasakan perubahan besar pada dirinya, kini dia di kenal dengan panggilan
ustad walaupun sebenarnya dia tidak mau di panggil ustadz karena merasakan
dirinya masih sangat jauh di panggil ustadz.
CONTINUE................................
CONTINUE................................
TOKO MENJUAL OBAT KUAT, OBAT PEMBESAR PENIS, OBAT PERANGSANG WANITA
BalasHapusJUAL OBAT PEMBESAR PENIS VIMAX
Jual Obat Pembesar Penis
ALAT BANTU SEKS PRIA DEWASA
OBAT PERANGSANG WANITA
OBAT KUAT SEX
ALAT BANTU SEKS
MAINAN SEX PRIA KESEPIAN BONEKA FULL BODY
OBAT PENYUBUR SPERMA, MENAMBAH AIR MANI
OBAT PELANGSING BADAN
ALAT BANTU SEX WANITA
JUAL OBAT PEMBESAR PENIS
OBAT KUAT PRIA
JUAL PEMBESAR PENIS
JUAL PEMBESAR PENIS VIMAX
OBAT PENGGEMUK BADAN KIANPIL GINGSENG
OBAT KUAT HERBAL
OBAT PENGHILANG TATTO PERMANEN
JUAL OBAT PERANGSANG WANITA
OBAT KUAT SEX
JUAL OBAT PEMBESAR PENIS PALING AMPUH
OBAT PEMBESAR ALAT VITAL PRIA
RAJANYA OBAT KUAT HERBAL LAVITRA
JUAL OBAT PEMBESAR PENIS
PEMBESAR PENIS