Minggu, 22 Maret 2015

antara rindu dan tanda tanya










JENDELA CINTA
Part 1
(dilema antara rindu dan tanda tanya)
Sore ini….ketika hujan turun aku masih berada di jendela kamarku dengan melihat ribuan tetesan hujan yang menyentuh bumi, yang semakin lama semakin deras dan membasahi segalanya…begitulah yang kurasakan saat ini. Menahan rindu kepada dirimu yang jauh disana tanpa ada paksaan dan bukan terpaksa mereka dating setiap saat ketika aku memikirkanmu..aku tahu mungkin ini hal yang amat bodoh kulakukan aku…bkan siapa”mu lagi…namun inilah kenyataannya diri ini msih merindukan kedamaian dan kenyamanan saat bersamamu..hingga hari ini aku belum bias terima atas tuduhan mereka yang mengatakan aku meninggalkanmu karena perempuan lain…tidak, tanpa kausadari dirimu dikuasai rasa amarah karna cemburu sehingga dirimu mengeluarkan kata” yang seharusnya tidak kau keluarkan dan membuat hati ini terluka. Tanpa ada kesempatan untuk menjelaskan hal yang harus kau ketahui..tapi sudahlah aku tidak akan membalas ataupun menuntut apapun darimu, namun satu hal yang akan kuperlihatkan kepadamu bahwa aku tidak pernh mendua dengan cinta kita ini hingga hari ini aku masih tetap membuktikan betapa diriku sangat mencintai dan tidak mengkhianati cinta suci ini sedikitpun. Apakah salah bila aku berhubungan dengan semua orang walaupun mantanku..? tanpa kau bertanya dulu ? apakah dirimu lebih percaya mereka…?? Bukankah dirimu pernah mengatakan berhubunganlah kepada siapapun tapi ingat batasan…??? Ya semua hanya omongan yang tak bias kita pertanggung jawabkan antara satu dengan yang lain..sampai hari ini dijendelaku sambil ditemni segelas kopi hitam aku masih menyimpan rindu yang begitu amat besar kepadamu..yang semakin menyesak di dalam hati ini..cobalah untuk pahami betapa besar kesungguhanku kepadamu..ini bkan masalah aku bodoh..tidak punya harga diri dan sebagainya…ini masalah komitmen yang telah kubangun di dalam diriku bahwa diriku tidak akan meninggalkan orang yg bersungguh-sungguh denganku dan aku akan bertahan dengan mereka yang benar” ingin bersama sampai waktu’a allah mempersatuan dengan ikatan suci yang halal.

                Kini hari terus berganti dan diriku masih dijendela ini dengan sejuta kenangan yang masih tersimpan digaleri hati yang siap kusampaikan kepadamu suatu saat nanti..tunggulah diriku..kan kujemput dirimu untuk menjadi yang halal didalam diriku..kita lewati batu kerikil dan angina yang kencang untuk dapat berlabuhan di perlabuhan yang kita nantikan…….yaa yang kita nantikan bersama..
“NANTIKANKU DIBATAS WAKTU”……..ketika jarak memisahkan kita kepada orang yang kita sayangi hanya do’alah pemberian terbaik yang dapat kita lakukan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar