Jumat, 26 Desember 2014

cerpen cinta yang mengharukan

Semilir angin sejuk berhembus, membawa terbang helaian rambutmu yang tak terikat, mata ini masih memandang jalan raya melaui jendela kaca rumah sakit di lantai lima. Mengapa aku ada di sini? Aku di sini hanya untuk mengunjungi sahabat atau bisa saja kalian sebut cinta pertamaku dinda, yang sudah satu bulan terbaring tiada daya di ranjang rumah sakit ini.
Mataku kini berpindah memandangi dirinya yang tengah tidur lelap di ranjang yang tidak jauh dari aku berdiri, memang sakit saat mendapati oarang yang kita cintai menderita sendiri dalam penyakitnya, bahkan sering aku berpikir saat ia terlelap dalam buaian mimpi indahnya ia tak dapat bangun lagi, dan itu yang selalu aku takutkan. Aku berjalan perlahan mendekati ranjang dinda, dengan perlahan ku sentuh lengan lengan yg halus nan kurus miliknya, ingin rasanya aku menangis sekarang juga saat melihat wajah damainya yang dapat menenangkan hati sekaligus membuat aku takut jika mata terpejam itu akan selamanya terpejam, aku tak mau itu terjadi sebelum aku mengungkapkan perasaanku padanya.
Mungkin terlalu jauh khayalanku melambai kemana-mana hingga tangan yang sejak tadi aku remas telah balas meremas tangan ku balik,
“kamu melamun?” ucapnya serak sehabis tidur, membuat diriku tersadarkan langsung
“tidak aku tidak melamun” ucapku gelagapan, entah mengapa dinda saat ini begitu berbeda, ia nampak enggan melepaskan genggamannya dari tangan ku, memang aku suka tapi melihat wajahnya yang memandangi diriku tanpa ekspresi sedikitpun membuat diriku memberanikan diri untuk bertanya “kenapa pandangan kamu?” tanya ku sedikit melucu, walau tanpa melepas genggaman tangannya yang hangat
“aku ingin bicara” ucapnya dengan nada serius membuat hatiku berdetak tak karuan
“apa itu?” tanya ku
“berjanjilah, agar engkau dapat bahagia dalam hidupmu kelak” ucapnya membuat diriku tak dapat menahan air mata ku yang sudah membuncah...apakah kau mencintaiku...? aku tersentak dan langung aku menjawab..jelas din..aku sangat mencintaimu..aku mencintaimu karna allah...dinda tersenyum dan membuat air mataku semakin mengalir dengan deras..dan ia pun mengatakan sesuatu...zaki..akupun sama denganmu..aku sangat mencintaimu..banyak hal yang kita lewati bersama..berjanjilah jika aku pergi..bila kamu mencintai seorang wanita lain..maka cintailah seperti kamu mencintaiku...itu permintaanku..dan berjanjilah..
Dinda meninggal setelah mengucapkan patahan kata itu pada ku membuat dunia ini terasa runtuh, aku belum sempat mengatakan untuk dia pasti bisa melalui semua ini..tpi dia sudah meninggalkan aku..
selamat jalan dinda,,janjiku padamu akan aku penuhi..aku mencintaimu dengan ridho allah..
hikmah.......sahabatku..jangan pernah sia"kan waktu kalian saat bersama dengan pasangan kalian..jagna pernah cuek..mungkin itu waktu yang terakhir kali..buatlah kenangan yang indah bersama pasangan kalian..perhatian'a jgn pernah di sia"kan.jika ada masalah sebesar apapun ..cobalah untuk dibicarakan baik"..cinta yg semakin lama akan semakin banyak ujian serta orang" yang akan menganggu hbngan kalian..berusahalah sahabat..buatlah drimu menjadi yg kenangan yang terbaik dan terindah dalam hidup pasangan kalian..salam cinta dari raja tak bertahta

Tidak ada komentar:

Posting Komentar