Jumat, 27 Februari 2015

kisah dari surah an-nur ayat 26 lelaki baik(soleh)memperoleh wanita baik (sholehah)

Salah satu senjata Pria beriman adalah Wanita Sholihah yang diperolehnya. Karena wanita sholihah itu selain bisa sebagai perhiasan/kekayaan yang paling mulia- setelah keimanan dan ketakwaan kpd Allah bagi pria serta dianggap sebagai salah satu sebab kebahagiaan. dan dari tangan wanita sholihah itulah hidayah kepada suami kan hadir.. dan kan terlahir generasi Robbani.

Bila hati ditangan Allah dan hanya Dia yg bisa mengendalikan dan membolak balikkannya, milikilah senjata orang beriman dan otak ibadah yaitu do'a. Yah.., do'a istri sholihah sangat berpengaruh thdp perubahan suaminya.
banyak-banyaklah berdo'a dan bertawasul kepada-Nya. Kita bisa mengulang-ulang do'a dengan menggunakan  Asma'Al-husna yang memiliki arti kasih,sayang dan cinta.

diantara do'a-do'a istri sholihah..
"Ya Allah, satukanlah hatiku dan hatinya, sebagaimana Engkau menyatukan hati-hati hamba MU. Ya allah, tundukkanlah ia untukku, sebagaimana Engkau telah menundukkan laut untuk Musa. Segala puji bagi Allah dan shalawat untuk nabi Muhammad."

"Ya Allah, tambahkan lah kedekatanku kepada-Mu. . tambahkanlah kedekatanku kepada-Mu.. ya Allah jadikanku orang yang bersabar. jadikanku sebagai orang yang bersyukur. ya Allah jadikanku sebagai orang kecil menurut pandanganku dan sebagai orang besar, menurut pandangan orang lain."


Seorang istri lebih baik menerima suaminya apa adanya, ia harus menerima sebagian pemikiran,sifat dan tindakan yang berbeda dengannya karena tidak mungkin dua orang akan sama dalam segala hal.

sumber : Cerdas menjadi pendamping ' Syaikh nashir Asy-Syafi'i
 * ! *

Selasa, 24 Februari 2015

cerita tanpa judul ( prinsip-prinsip kmunikasi,prosesual,irreversible and panasea )

sewaktu bersekolah terdapat dua orang teman yang sangat dekat..ya bisa dikatankan seperti kakak adek, atau saudara kembar. kadang mereka jalan" santai dengan baju yang sama dengan gaya yang sama..tpi satu hal mereka yg pasti jelas berbeda orangtua..haha...dan beda kesukaan club bola. dan pada suatu ketika pada saat mereka selesai di sekolah menengah atas mereka memiliki tujuan untuk melanjutkan kehidupan mereka yg berbeda..ouh ya lupa..nama 2 orang teman tadi asmel parendi dan zaki. zaki merupakan orang yg terlahir dengan keluarga yang begitu serba berkecukupan, sedangkan asmel terlahir dengan keluara ya berkecukupan juga. akan tetapi mereka memiliki pandangan yang berbeda akan kehidupan setelah kluar dari SMA. zaki sangat berkeinginan melanjutkan kuliahnya di yogkarta dan sangat ingin lulus masuk UGM ( Universitas Gadjah Mada ). sedangkan asmel ingin mencari pekerjaan karena ingin membantu bapaknya menjaga kenoko. sehingga terjadilah percakapan mereka berdua yang sangat lumayan ada perdebatan zaki sangat ingin membawa asmel keyogyakarta agar dapat melanjutkan pendidikan bersama sama..zaki dengan segala cara membujuk asmel agar mau bahkan orangtua zaki pun ikut memberi penjelasan kepada asmel dan setelah berdikusi di rumah zaki hampir 2 jam akhirnya asmel pun manut dengan apa yang dikatakan oleh ayahnya si zaki sehingga mereka bersama sama lagi melanjutkan kuliah di kota yg sama walaupun tidak satu Universitas tapi usaha zaki meyakinkan asmel tidak sia sia. dan kini mereka sudah berada di yogyakarta hampir 4 tahun. mereka tetaplah 2 orang remaja yang kocak yang dengan seribu rasa keinginan tahuan mereka terhadap sesuatu. akan tetapi sebelum berangkat ke yogyakarta para tetangga bertanya kepada mereka berdua mereka akan melanjutkan kuliah dimana, mereka berdua menjawab akan ke UGM secara bersama. namun pada kenyataannya mereka berpisah di yogyakarta dengan alasan biar dapat pengalaman yang baru namun mereka tetap sering bertemu dan zaki tetap ke Universitas Gadjah Madha (UGM). sedangkan asmel di Universitas Islam Indonesia ( UII ) sedangkan masyarakat hanya mengetahui bahwa mereka  berdua di universitas yang sama ketika zaki pulang kampung sedangkan asmel tidak, dikarenakan ada tugas kuliah. zaki mengatakan kepada masyarakat mereka berdua di universitas yang berbeda. namun karena masyarakat hanya tahu mereka berdua di universitas yang sama, masyarakat tetap saja mengatakan mereka di universitas yang sama walaupun sudah di jelaskan. kembali lagi ke jogja dengan kisah dua remaja yang semakin dewasa tadi..dan dalam menjalani masa kuliah mereka tetap selalu seperti di SMA ketika ada uang maka salah satunya harus mentraktir..jika ingin kesana kesini mereka selalu saling memberi pendapat sehingga pada suatu malam terjadi satu kejadian yang mana si asmel di tabrak oleh orang yang berkendara dengan ugal ugalan dan asmel dan zaki mengejar orang tersebut sampai dapat, setelah dapat orang tersebut yang umurnya hampir kurang lebih sama dengan asmel dan zaki meminta ma'af atas kejadian tersebut. namun karena dia tabrak lari dan mereka berdua sudah terbawa emosi ma'af itu tidak semudah itu di dapati oleh orang tersebut sehingga zaki dan asmel memukul orang tersebut. tidak terlalu parah mereka hanya memberi pringatan kepada orang tersebut jangan sampai membuat hal itu tuk kedua kalinya terhadap orang lain. singkat cerita asmel dan zaki wisuda bersamaan di beda universitas dan hidup mereka terus berlangsung dengan damai walau terkadang ada perdebatan diantara mereka..mereka itulah yang dapat dikatakan dengan nama SAHABAT.

Minggu, 01 Februari 2015

izinkanku mengkhitbahmu suatu saat nanti ukhti






Sebelumnya kumohonkan maaf atas kelancanganku menulis rangkaian kata ini, tidak lain atas rasa maluku akan dirimu. Mudah-mudahan kelancangan ini bukanlah hal yang melanggar syar'i. Aku ingin memastikan tidak ada ikhwan lain yang ingin atau sedang berta'aruf atau bahkan telah mengkhitbahmu. Setelah meyakinkan diri, kutuliskan kata-kata ini, agar hatiku tak lagi terpenjara oleh kebodohan rasa ini. Aku ingin bertanya lewat sahabat-sahabatmu, tetapi aku terlalu malu, jika mereka akan berkata bahwa engkau telah atau akan segera berta'aruf dengan ikhwan lain atau sedang tidak bercita untuk segera menikah. Jika aku bertanya lewat sahabatku, aku tak siap jika harus mendengar penolakanmu dari lidah mereka, kuingin mendengarnya langsung dari hatimu, dalam perkenanmu. Jika aku harus mengatakan langsung padamu dengan lidahku, aku tak sanggup merangkai kata yang baik dan indah.. Tulisan ini tak lain atas niat suci yang terlalu besar hingga aku tak mampu jika harus memikulnya terlalu lama, sendiri. Berawal dari niat suci, hingga tak ingin jika sampai dikotori oleh kesalahanku yang bodoh ini. Dan ingin ku akhiri dengan kesucian hati yang tak ternoda oleh rangkaian kata-kata usang ini. Jika engkau berkenan, Insya Allah, ya Ukhti, aku ingin sekedar bisa menyampaikan niat tulusku untuk mengenalmu, mengenalmu, dan mengenalmu. Walau aku sungguh, jika melihat diri ini, merasa tak layak jika harus mengenalmu. Karena jika ikhwan yang baik memiliki 100 kriteria baik, aku hanya punya satu saja. Jika ikhwan yang baik punya 1000 kriteria baik, aku hanya punya satu saja. Insya Allah, aku hanya memiliki keinginan dan semangat untuk belajar. Karena untuk urusan ilmu, tiada kata cukup dan berpuas hati hingga ajal menjelang.. Namun, jika tiada perkenan darimu, kurela dan ikhlas menerima sepenuh hati, Insya Allah. Maaf tak terkira kusampaikan, atas kelancangan dan kebodohan yang tertulis dalam putihnya harapan ini. Rasulullah saw bersabda, "Diamnya seorang wanita adalah persetujuannya." Tetapi jika ada diammu atas tulisan ini, kuanggap sebagai tiadanya perkenanmu... Ya Allah… Aku berdo'a untuk seorang wanita yang nantinya akan menjadi bagian dalam hidupku. Seorang wanita yang sungguh-sungguh mencintai-Mu lebih dari apapun, sehingga ia bisa mencintaiku apa adanya. Seorang wanita yang akan meletakkanku di posisi kedua di hatinya setelah Engkau Ya Allah... Seorang wanita yang hidup bukan untuk dirinya sendiri, tetapi juga untuk-Mu dan untukku. Seorang wanita yang memiliki hati yang bijak dan otak yang cerdas. Seorang wanita yang tidak hanya mencintaiku tetapi juga menghormatiku. Seorang wanita yang tidak hanya memujiku tetapi juga menasehatiku ketika aku berbuat salah. Seorang wanita yang mencintaiku bukan hanya karena ketampananku tetapi lebih kepada hatiku. Seorang wanita yang mampu menjadi sahabat terbaikku dalam setiap waktu. Seorang wanita yang dapat membuatku merasa sebagai laki-laki sejati ketika ia butuh bantuanku. Seorang wanita yang membutuhkan dukunganku sebagai peneguhnya. Seorang wanita yang membutuhkan doaku dalam setiap perjalanan hidupnya. Seorang wanita yang membutuhkan diriku untuk membuat hidupnya menjadi lebih sempurna. Dan seorang wanita yang selalu membutuhkan senyum dan tawaku untuk mengatasi kesedihannya. Aku ingin meminta seorang wanita yang sempurna tidak hanya secara fisik, tetapi juga memiliki hati yang sungguh-sungguh mencintai dan ingin selalu dekat dengan-Mu Ya Allah. Aku juga meminta buatlah aku menjadi laki-laki yang dapat membuatnya merasa bangga memilikiku. Berikanlah aku hati yang sungguh-sungguh mencintainya seperti aku yang juga sungguh-sungguh mencintai-Mu dengan seluruh cintaku. Namun yang paling penting, berikanlah ia hati yang cantik. Sehingga ku kan selalu bersyukur atas segala kesempurnaan yang telah engkau berikan. Dan bilamana akhirnya kami bertemu nanti, aku berharap kami berdua dapat mengatakan, “Maha Besar Engkau Ya Allah, karena telah memberikan kepada kami pasangan yang benar-benar membuat hidup kami menjadi lebih sempurna…” Aku sama sekali tidak tahu siapa wanita yang telah Kau pilihkan untukku. Tapi aku sangat meyakini bahwa Engkau akan mempertemukan kami pada waktu yang tepat. Dan akan membuat segala sesuatunya menjadi sangat indah pada waktu yang telah Engkau tentukan nanti. Amin Ya Rabbal'alamin.... Bismillah... اَللَّهُمَّ إِنِّي أَسْتَخِيْرُكَ بِعِلْمِكَ وَأَسْتَقْدِرُكَ بِقُدْرَتِكَ وَأَسْأَلُكَ مِنْ فَضْلِكَ الْعَظِيْمِ فَإِنَّكَ تَقْدِرُ وَلاَ أَقْدِرُ وَتَعْلَمُ وَلاَ أَعْلَمُ وَأَنْتَ عَلاَّمُ الْغُيُوْبِ. اَللَّهُمَّ إِنْ كُنْتَ تَعْلَمُ أَنَّ هَذَا اْلأَمْرَ (وَيُسَمِّى حَاجَتَهُ) خَيْرٌ لِيْ فِيْ دِيْنِيْ وَمَعَاشِيْ وَعَاقِبَةِ أَمْرِيْ (أَوْ قَالَ: عَاجِلِهِ وَآجِلِهِ) فَاقْدُرْهُ لِيْ وَيَسِّرْهُ لِيْ ثُمَّ بَارِكْ لِيْ فِيْهِ، وَإِنْ كُنْتَ تَعْلَمُ أَنَّ هَذَا اْلأَمْرَ شَرٌّ لِيْ فِيْ دِيْنِيْ وَمَعَاشِيْ وَعَاقِبَةِ أَمْرِيْ (أَوْ قَالَ: فِيْ عَاجِلِهِ وَآجِلِهِ) فَاصْرِفْهُ عَنِّي َاصْرِفْنِيْ عَنْهُ وَاقْدُرْ لِيَ الْخَيْرَ حَيْثُ كَانَ ثُمَّ أَرْضِنِيْ بِهِ “Ya Allah, sesungguhnya aku meminta pilihan yang tepat kepada-Mu dengan ilmu-Mu dan aku memohon kekuatan kepada-Mu (untuk mengatasi persoalanku) dengan ke-Maha kuasaan-Mu. Aku mohon kepada-Mu sesuatu dari anugerah-Mu yang Maha agung, sungguh Engkau Maha kuasa sedang aku tidak kuasa, Engkau Maha Mengetahui sedang aku tidak mengetahui dan Engkaulah yang Maha Mengetahui yang ghaib. Ya Allah, apabila Engkau mengetahui bahwa urusan ini (Dalam keinginanku untuk Mengkhitbah dia) lebih baik dalam agamaku, penghidupanku, dan akibatnya terhadap diriku (atau Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ‘..di dunia atau akhirat) takdirkan (tetapkan)lah untukku, mudahkanlah jalannya, kemudian berilah berkah atasnya. Akan tetapi, apabila Engkau mengetahui bahwa persoalan ini membawa keburukan bagiku dalam agamaku, penghidupanku, dan akibatnya kepada diriku (atau Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ‘...di dunia atau akhirat’) maka singkirkanlah persoalan tersebut, dan jauhkanlah aku darinya, dan takdirkan (tetapkan)lah kebaikan untukku di mana saja kebaikan itu berada, kemudian berikanlah keridhaan-Mu kepadaku.” Amin Ya Rabbal 'alamin.......